Jumat, 04 Mei 2012
Analisis Software
Aplikasi ERP QAD
Production Scheduler (QPS) memiliki tampilan seperti yang diatas.QAD
dipimpin oleh Pam Lopker ini menjual produknya untuk 6 tipe industri: Automotive, Consumer Products, High
Technology, Food and Beverage, Industrial Equipment, dan Life Sciences. Pada November 2010 produk
QAD telah digunakan lebih dari 5.555 perusahaan pada 90 negara. QPS adalah
sebuah Enterprises Resources Planner
yang dalam pengolahan datanya berfokus pada tanggal maka program ini khusus
untuk tipe industri Industrial Equipment
dimana diperuntukan untuk perusahaan pada level Menengah-Atas
. Dalam penggunaannya QPS digunakan untuk mendata
tanggal aktifitas dan menjadwal produksi yang akan datang.
Kelebihan dari QPS ini antara lain :
1)
Terintegrasi dengan QAD Enterprise Applications yaitu QAD Financials ialah suatu tool yang memungkinkan untuk mengelola
dan mengontrol bisnis baik pada level lokal, regional dan global dalam bentuk
akuntansi, pemenuhan peraturan, laporan finansial, dan lain-lain;QAD Customer Management adalah sebuah tool yang dapat meningkatkan respon
bisnis dengan mendata kostumer dan permintaan (Demand);QAD Manufacturing
ialah sebuah tool yang dapat membantu
untuk mengurangi biaya produksi dengan mendata penjadwalan;QAD Supply Chain adalah sebuah modul yang membantu dalam
meningkatkan managemen suplai dan suplier secara continue / real-time;QAD
Services&Support Menyediakan informasi layanan penjualan seperti
managemen garansi, pelacakan, layanan Services
Calls, dan layanan perbaikan;QAD
Enterprise Asset Management menyediakn layanan untuk memanagemen
keberlangsungan aset perusahaan;QAD
Analitics membantu perusahaan dalam menganalisis data untuk mendukung
performa bisnis dalam bidang tertentu; QAD
Interoperability memungkinkan database portability dan fleksibilitas sistem
operasi agar dapat terintegrasi QAD
Qxtend untuk dapat mengakses semua elemen QAD Enterprise Applications.
2)
Memberikan sebuah peringatan
berwarna pada cell jika
kondisi(keadaan yang harus diperhatikan perusahaan)yang telah diatur.
3)
Menjadwal segala level item pada level operasi.
4)
Menyediakan permintaan (demand) kostumer.
5)
Dapat dijalankan secara Standalone ataupun melalui aplikasi Desktop.
6)
Memasukan dan memanagemen
permintaan akses QAD Enterprise
Applications, suplai, MRP dan
kapasitas data secara otomatis.
7)
Mengatur periode penjadwalan
tiap sumberdaya.
8)
Memungkinkan untuk pencarian
informasi secara global untuk jadwal
alternatif sumberdaya.
A. FITUR-FITUR
Pada gambar tersebut,
adalah contoh QPS yang telah digunakan, pada kotak merah
adalah daftar nama sumber daya mentah ataupun bagian sumberdaya dimana pada
bagian kotak hijau adalah field untuk
mengisi nama barang jadi yang dihasilkan dari barang mentah pada kotak merah gampangnya adalah bahwa pada bagian yang
dikotak merah adalah sebuah folder dimana kotak hijau merupakan isi dari kotak merah. Dengan itu, QPS dapat membantu kita dalam
mengelompokan sebuah produk dengan jenis sumberdaya yang diperlukan. Kemudian,
pada bagian atas yang menampilkan informasi tanggal adalah bagian yang
menginformasikan pada pengguna tentang keperluan-keperluan tanggal kemaren,
sekarang maupun yang akan datang seperti jumlah barang, jenis, dan waktu
pengiriman yang diperlukan untuk dikirimkan oleh suplier sehingga kita dapat
meminimalisasi pembuangan sumberdaya dengan fungsi yang disediakan pada bagian
atas tersebut sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Ada pula field pengisian data yang diisi lebih terperinci
dibandingkan yang diatas, mulai dari barang A dikirim berapa dan barang B
dikirim berapa buah, dan pada contoh tersebut ada perubahan warna-warna yang
dimaksudkan untuk memberikan peringatan pada user bahwa field tersebut harus lebih diperhatikan yang dimana
telah disetting pada value berapa
sebuah inputan akan berubah warna, dimana pada field yang berwarna kuning adalah suatu field yang sudah mendekati batas
minimal yang telah diseeting dan jika merah adalah
sebuah field yang telah melewati
batas minimal yang telah disetting.
Dan Action button adalah sebuah
tombol aksi dimana salah satunya adalah Save
yang tentunya adalah untuk menyimpan inputan yang telah dimasukan.
Pada bagian bawah
pada bagian Work Order Detail bagian
kiri pada bagian wo.id berguna untuk
mengatur segala aspek dari perintah kerja, pengaturan atau lain-lain. Op Due adalah sebuah field yang mengatur mengenai batas
pengerjaan sebuah perintah kerja. Dan bagian kanan yang ditunjuk oleh dialog box merupakan jumlah perintah
kerja yang telah dikerjakan.
B. Single-Level Peging
·
Saat kapasitas menjadi sebuah
masalah atau dalam suatu lingkungan yang memproduksi permintaan sesungguhnya
(bukan hanya permintaan yang masih
mengawang-awang), memiliki visibilitas saat membuat permintaan sangatlah
penting. Secara tradisional, pengguna sudah semestinya membuat laporan spesifik
dan permintaan informasi untuk pembuatan pengevaluasian rencana pemesanan
dengan membandingkan setiap permintaan.
·
Workbench(meja kerja) menyediakan
banyak gambaran tentang permintaan dan persediaan kepada para pengguna yang
memperbolehkan mereka dengan mudah dan cepat melakukan pengkoreksian.
C. Work Order Scheduling Process
Setiap pengerjaan
oleh mesin penjadwalan dengan QPS akan melakukan:
·
Sistem memasukan semua perintah
kerja untuk sebuah barang / item
dimana barang tersebut telah memiliki rute dengan jadwal kerja mesin, maksudnya
setiap barang / item itu memiliki perintah masing masing, dan memiliki rute /
bisa dibilang dengan giliran untuk diproses sesuai dengan jadwal / queue mesin.
·
User memodifikasi atau membuat sebuah perintah kerja
dengan pertimbangan untuk memberi informasi kepada user pada meja kerja.
·
User mengekspor pembaharuan dan perintah kerja baru
pada QPS untuk memastikan ke sinkronasian.
D. Permintaan, Suplai, dan Penampilan Kapasitas
QPS dapat menampilkan
informasi-informasi seperti Permintaan/ demand,
Suplai, dan menampilkan ketersediaan barang / Penampilan kapasitas. Permintaan
/ Demand akan ditampilkan pada meja kerja contoh adalah perintah
penjualan, perintah kerja, dan permintaan periklanan. Pada informasi suplai
akan menampilkan seperti barang-barang apa saja yang ada pada gudang,
keterangan kerja sama dengan perusahaan yang lain serta jumlah jadwal
perencanaan.
E. Repetitif Tingkat Lanjut dan Proses Penjadwalan
Repetitif
Agar semua item perusahaan dapat terdefinisi dalam production line maka akan dilakukan :
·
Sistem memasukan perintah
saran MRP (Manufacter Resources Planing)
pada meja kerja termasuk semua relasi permintaan / demand, ketersedian /
inventory, dan informasi barang / item.
·
User memodifikasi jumlah dan batas waktu.
·
User mengekspor sebuah
pembaharuan / updated jadwal produksi
pada QPS.
·
Sistem menjalankan Net Changes MRP untuk memperbaharui / update keperluan downstream.
F. Sumber Daya Alternatif
Secara Repetitif,
sumber daya alternatif adalah sesuatu yang didifinisikan untuk pendefinisan item yang ditampilkan pada meja kerja.
Sebuah sumber daya alternatif menjadi relevan ketika kapasitas tidak lagi
tersedia pada sumber daya utama, tetapi tersedia pada sumber daya alternatif.
Dengan perintah
kerja, setiap item yang dipilih,
sistem akan menampilkan kuantitas jadwal dan tengat waktu untuk setiap itemnya.
STANDAR IMPLEMENTASI
A. Arsitektur
QAD Production Scheduler memerlukan database, komponen aplikasi web, dan
sebagainya. QAD Production Scheduler juga memerlukan hubungan dengan produk ERP
QAD yang lainnya dan sebuah komponen yang ber interoperability.
Dalam prosesnya, QAD Production Scheduler
(QPS) mengakses database ERP melalui QXtend Inbound, lalu
memperbaharui database QAD Production Scheduler (QPS) atau Worksheet
yang telah dibuat sebelumnya. User tidak hanya dapat meng-update tapi juga dapat membuat database yang baru, atau menghapus
database yang sudah tidak valid lagi.
Caranya adalah, pertama database ERP akan di export oleh QAD Production Scheduler (QPS), dengan menggunakan
QXtend Inbound lalu kemudian data tersebut akan dapat langsung diolah
oleh User.
A. Pengunaan
Umumnya pada seluruh komponen pada QPS digunakan untuk user yang sama, agar QPS dapat digunakan
oleh banyak user, maka kode dan
lisensi harus dipertimbangkan. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan sebagai
peralatan ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar 3.B. 1
Macam-Macam Server
QPS diinstal pada 3 lokasi yang berbeda yaitu
(a)
QPSInstallDir adlah tempat kode progress dan ini merupakan lokasi dari layer procesing.
(b)
Web Server Home Directory (Doc Root). Merupakan layer web server, untuk direktori
dasarnya berlokasi pada ApacheHome/html/qps.dan
untuk windows, direktori Apachenya adalah ApacheHome\htdocs.
(c)
Qxtend Inbound Webapp Directory. Dengan direktori awal
ialah TOMCAT_HOME/webapps/qxtendserver.
B. Penginstalasi QPS
·
Install QPS.
·
Buat sebuah production pada database QPS.
·
Buat database set QPS.
·
Kemudian generate server dan client scripts.
·
Jalankan Aplikasi QPS.
·
Setting WebSpeed broker.
·
Mulai dan tes interfaces QPS.
Step By Step
1. Jalankan install.exe
dari Autorun pada menu Start.
Lalu
muncul
Selamat Datang di QAD 2,3 QPS
Enter
2. Lalu akan
muncuk License Agreement QAD Production Scheduler, Agree.
3. Terima
default atau masukkan log instalasi lokasi file yang berbeda. Instalasi lain
pada host (QAD ERP, QXtend, dan lainnya)
4.
Pada instalasi awal, Anda diberitahu bahwa instqps.ini, sebuah data file untuk
mendukung instalasi, tidak ada. Masukkan y untuk membuat yang baru.
5. Anda kemudian diminta untuk memasukkan
Direktori ProgressDir, usahakan dalam
1 folder dengan QPS agar tidak bingung.
C. Meng-Convert QPS
·
Buat Media QPS yang baru.
·
Perbaharui production database QPS.
·
Edit set database QPS.
·
Ubahlah Server dan Script
Client QPS.
·
Jalankan pembaharuan
aplikasi QPS.
·
Atur ulang Webspeed broker.
·
Mulai dan tes interfaces QPS.
D. System Requirements
i)
Operating-System
(1)
Linux.
(2)
HP-UX.
(3)
Sun Solaris.
(4)
Compaq Unix.
(5)
IBM AIX.
(6)
Windows Server 2000.
ii)
Software
(1)
Progress RDBMS versi 9.1D.
(2)
Progress Webspeed Versi
3.1E.
(3)
QAD ERP versi eB,eB2,eB2.1.
(4)
QAD Desktop versi 2.6.1+.
(5)
QAD Qxtend Inbound versi 1.2
(6)
Apache Web Server versi 2.
(7)
Tomcat 5.5.
(8)
JAVA SDK 1.4.2_07.
(9)
Java 1.4.2_07.
(10)
Georgia Softwork Telnet
Server.
(11)
Internet Explorer versi 6.
E. Menjalankan sebuah install Workflow
QPS mengkonfigurasi perlengkapan ERP QAD anda menggunakan QPS/UTIL workflow. Sebuah pengaturan Guided QPS menyediakan workflowdari segala operasi yang terlibat pada perlengkapan QPS
anda, ini digunakan untuk mengakses konfigurasi kegunaan pada QPS/UTIL dengan
informasi dasar dan Proper sequences.
Berikut caranya :
1.
Pada sistem UNIX, jlankan
QPS/UTIL dari QPSinstallDir
menggunakan perintah “./qpsutil”
untuk sistem Windows pada ikon QPS pada starmenu.
2.
Pilih QAD ERP Guided Setup dari menu konfigurasi.
3.
Pilih QPS pada Combo Box Operation Set.
4.
Pada set Operasi pada installation activities, pada bagian
bawah frame operasi, bagian operasi, sebuah key
variabel diperlukan untuk menjadi sebuah nilai untuk variable display.
Untuk penyelesaian sebuah
operasi, sebuah pengubahan status selesai, jika terjadi sebuah errors maka proses penyelesaian menjadi
eror, jika menghentikan sebuah workflowdan
sebuah eror atau status cancelled
ditulis sebagai langkah anda harus membuka workflow,
QPSInstallDir/wk0650.ini dan edit
status baca not run, lalu save workflow dan jalankan kembali sebuah
QPS/UTIL. Sebuah langkah Not Run
adalah sebuah langkah menjalan kan pertama ketikan anda mengulang sebuah set
operasi.
5.
Pilih Run Set dan tekan enter.
F. Mount Command
Ini digunakan apabila kita mau mount
cd, maka caranya adalah:
1.
SUN menggunakan perintah “volcheck cdrom”.
2.
HP menggunakan perintah “/etc/mount –F cdfs /dev/dsk/YourCDDevice
/cdrom”.
3.
Digital menggunakan perintah
“mount –r –o noversion –t cdfs
/ev/YourCDDevice/cdrom”.
4.
AIX menggunakan perintah “smitty mountfs”.
5.
Linux menggunakan perintah “mount /dev/hdb /mnt/cdrom”.
G. QPS Setup Screen
Untuk untuk men-set up QPS
Setup Screen maka isi segala field yang tersedia seperti pada contoh gambar.
Pada Log Directory diisi dengan
alamat direktory dimana logs akan
disimpan (cat:Anda harus menyimpan direktori dimana direktori tersebut
akan menjadi tempat penulisan akses user
ID mfg). Webapp name sebagai defaultnya adalah “qps” dimana gunanya adalah menentukan instance QPS tersebut, jika instances
QPS adalah banyak, maka harus di diskripsikan sebagai berikut “Multiple Database Set Scenarios”. Web Server Home (Doc Root) adalah sebuah
lokasi dimana QPS diposisikan sebagai web
server, pada umumnya akan terisi dengan ApacheHome/html/qps
pada Windows dapat berupa ApacheHome\htdocs\qps
dengan catatan pengguna mfg harus
menuliskan permissions / ijin pada
file ApacheHome/html.Web Server Host Name
adalah nama host dimana Webspeed akan
dijalankan dapat berupa desain domain contohnya host.domain.com. Untuk yang menggunakan instalasi multi-tier maka hostnya adalah tempat
dimana aplikasi Tomcat dan QXI webapps.QXtend Inbound Webapp Directory adalah
alamat Qxtend webapp diinstal contoh
{TOMCAT_HOME/webapps/qxtendserver}
dan jika menggunakan instalasi multi-tier
maka diisi dengan alokasi dimana Tomcat
QXI webapp tersimpan.
H. Membuat Database
Untuk membuat sebuah database pada QPS yang perlu dilakukan adalah memuat
schema, dan truncate database, langkah-langkahnya adalah:
1.
Pada Tampilan berikut
langsung OK saja.
2.
Database telah dibuat dan
anda telah terhubung dengan qpsempty.
3.
Ok untuk terhubung.
4. Sebuah file sample schema (.df)
akan ditampilkan pada saat memasukan definisi data pada load screen. File qps.df
ada pada QADInstallDir/db pilih
OK pada schema.
5. Jendela log akan menampilkan
tampilan proses loading, dan ketika
proses itu selesai, pilih “close”
untuk menutup log dan melanjutkan
langkah selanjutnya.
6.
Maka anda akan diminta untuk
truncate database, pilih truncate.
7.
Ketika proses truncate selesai, pilih close untuk keluar dari log dan
lanjutkan pada proses workflow
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar